Kamis, 05 September 2013

Tes Kesehatan Siswa Mengisi Kuesioner Ukuran Kelamin dan Payudara Part 2

Kuesioner tentang ukuran kelamin siswa SMP di Sabang, Nangroe Aceh Darusalam, menuai kontroversi lantaran dinilai terlalu vulgar. Tidak cuma di Aceh, kuesioner yang sama juga beredar di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Dr. Mafilindati Nuraini, M.Kes mengakui keberadaan kuesioner berjudul 'Kuesioner Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Sekolah Lanjutan' tersebut. Diakui juga, kuesioner tersebut telah diedarkan ke sekolah-sekolah lanjutan setingkat SMP dan SMA.
"Benar, itu kuesioner dari Kementerian Kesehatan. Tujuannya untuk mengetahui tingkat pengetahuan para remaja tentang kesehatan reproduksi," kata dr Mafilindati saat dihubungi detikHealth, Kamis (5/9/2013).
Dalam kuesioner tersebut, para siswa diminta memilih salah satu gambar yang paling sesuai dengan kondisi tubuhnya. Di antaranya meliputi bentuk dan ukuran payudara untuk remaja putri, serta bentuk dan ukuran kelamin pada remaja putra.
Tes Kesehatan Siswa Mengisi Kuesioner Ukuran Kelamin dan Payudara Part 2
Bukan itu saja, kuesioner tersebut juga menanyakan berbagai hal tentang kesehatan para remaja termasuk riwayat imunisasi, serta gangguan-gangguan kesehatan yang pernah dialami. Gaya hidup seperti kebiasaan merokok maupun olahraga juga ditanyakan di dalamnya.
Jika di Sabang menuai kontroversi lantaran ada orang tua merasa kuesioner tersebut terlalu vulgar, dr Mafilindati mengatakan tidak menemui masalah di wilayahnya. Sejauh ini kuesioner telah disebar ke sekolah-sekolah melalui 25 Puskesmas dan belum ada laporan penolakan.
"Vulgar gimana sih, justru itu informasi yang harus diketahui sejak dini. Daripada nanti tanya-tanya, dapat informasi dari sumber yang tidak jelas kan malah bahaya," kata dr Mafilindati.
Soal pencantuman gambar-gambar, dr Mafilindati menilainya tidak vulgar karena hanya berupa siluet. Menurutnya, gambar-gambar tersebut justru menghindari kesan yang lebih vulgar bila harus digambarkan dengan kata-kata.
"Lha nanti kalau diceritakan pakai kata-kata malah lebih vulgar lagi dong," katanya.
sumber : http://news.detik.com/read/2013/09/05/180019/2350586/10/tak-cuma-di-aceh-kuesioner-vulgar-siswa-smp-juga-ada-di-sleman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar