Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk jenjang SDN, SMPN dan SMAN/SMKN dipastikan cair akhir Agustus ini atau paling lambat awal September. Jika lebih molor lagi, dikhawatirkan sekolah akan kerepotan. Lantaran menggunakan dan mempertanggungjawabkan DAK sembari dikejar tenggat akhir tahun.
"Didahulukan jenjang dikdas (pendidikan dasar, SD dan SMP). Setelah itu baru SMA/SMK. Akhir Agustus ini pencairan tahap pertama," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nor Ipansyah, Jumat (16/8).
Pencairan DAK dibagi dalam tiga tahap. Besaran tahap pertama 40 persen, tahap kedua dan ketiga 30 persen. Dana yang tersedia, Rp 13 miliar untuk jenjang dikdas, Rp 16 miliar untuk jenjang pendidikan menengah.
Disinggung soal keterlambatan pencairan ini, dijelaskan Ipan, tidak lain karena pihaknya kerepotan mendata mana saja sekolah tingkat menengah yang layak untuk menerima bantuan. Di Banjarmasin, ada 13 SMAN dan lima SMKN.
"Anda tahu sendiri, SMA/SMK di Banjarmasin jumlahnya tidak banyak, bagus-bagus pula. Kami harus teliti, menghindari prasangka macam-macam. Nanti ada yang bilang sekolah dalam kondisi bagus kok dibantu," ujarnya. Dana ini ditujukan bagi rehab bangunan sekolah, maupun pengadaan alat praktik baik untuk kelas olahraga atau laboratorium sekolah.
Untuk jenjang pendidikan dasar, jumlah penerima bantuan ada 50 sekolah. Dibanding jenjang menengah, menurut Ipan, dari segi kebutuhan untuk bantuan rehab dan pengadaan peralatan, mereka memang lebih membutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar