Para petinggi Kemenpan-RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) sudah lantang berulang kali menjanjikan proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari jalur umum dan dari honorer kategori dua (K2) tahun ini, bebas dari permainan curang.
Niat untuk itu ada. Indonesia Corruption Watch (ICW) pun digandeng secara resmi sebagai pemantau. Gayung bersambut. ICW menyatakan siap dan sudah merancang sejumlah formula agar tes calon abdi negara benar-benar fair, seperti yang dijanjikan pemerintah.
Apa yang akan dilakukan ICW dan bagaimana cara para aktivis antirasuah itu melakukan pemantauan? Berikut wawancara, Soetomo Samsu, dengan Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW, Febri Hendri, kemarin.
Sudah siap melakukan pemantauan tes CPNS?
Ya, kita akan segera melakukan pelatihan terhadap tim pemantau yang kita bentuk. Ini melibatkan kawan-kawan, jaringan anti korupsi yang ada di sejumlah daerah.
Ya, kita akan segera melakukan pelatihan terhadap tim pemantau yang kita bentuk. Ini melibatkan kawan-kawan, jaringan anti korupsi yang ada di sejumlah daerah.
Tahapan mana yang mendapat perhatian khusus dari ICW?
Semuanya. Kita pantau mulai dari tahap perencanaan, analisa jabatan (anjab), penetapan formasi hingga proses pemberkasan untuk penetapan NIP. Semua tahapan kita pantau, termasuk bagaimana pendataan mengenai honorer K2.
Semuanya. Kita pantau mulai dari tahap perencanaan, analisa jabatan (anjab), penetapan formasi hingga proses pemberkasan untuk penetapan NIP. Semua tahapan kita pantau, termasuk bagaimana pendataan mengenai honorer K2.
Mengenai soal tes, apakah ICW melihat ada potensi kebocoran?
Masalah penggandaan, pengepakan, hingga distribusi soal tes, juga menjadi fokus pemantauan kami. Karena potensi kebocoran soal tetap ada. Mengacu kasus UN, meski diperketat, tetap saja ada kebocoran. Berbagai cara akan ditempuh para peserta agar bisa lolos tes CPNS. Ini akan kita pantau serius.
Masalah penggandaan, pengepakan, hingga distribusi soal tes, juga menjadi fokus pemantauan kami. Karena potensi kebocoran soal tetap ada. Mengacu kasus UN, meski diperketat, tetap saja ada kebocoran. Berbagai cara akan ditempuh para peserta agar bisa lolos tes CPNS. Ini akan kita pantau serius.
Teknis pemantauannya nanti seperti apa?
Ada beberapa cara, antara lain minggu depan kita akan membuka posko pengaduan di sejumlah daerah, di sejumlah kota besar di tanah air. Ada di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan beberapa lagi. Juga dibuka ruang pengaduan online.
Ada beberapa cara, antara lain minggu depan kita akan membuka posko pengaduan di sejumlah daerah, di sejumlah kota besar di tanah air. Ada di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan beberapa lagi. Juga dibuka ruang pengaduan online.
Jadi hanya menunggu pengaduan saja?
Tidak. Ada teknis lain yang sebenarnya tidak boleh dibeberkan terlebih dahulu. Tapi antara lain adalah dengan menyusupkan anggota jaringan kita menjadi peserta tes CPNS. Ini bagian dari cara melakukan investigasi.
Tidak. Ada teknis lain yang sebenarnya tidak boleh dibeberkan terlebih dahulu. Tapi antara lain adalah dengan menyusupkan anggota jaringan kita menjadi peserta tes CPNS. Ini bagian dari cara melakukan investigasi.
Mau diapakan terhadap temuan-temuan nantinya?
Temuan dan pengaduan yang masuk ke posko nantinya akan didalami. Dan jika data masih dianggap kurang, ICW akan melakukan investigasi. Jika bukti sudah kuat, kita tindak lanjuti.
Temuan dan pengaduan yang masuk ke posko nantinya akan didalami. Dan jika data masih dianggap kurang, ICW akan melakukan investigasi. Jika bukti sudah kuat, kita tindak lanjuti.
Jadi sudah siap?
Minggu depan kita akan menggelar konperensi pers untuk menjelaskan kesiapan kita melakukan pemantauan tes CPNS.
Minggu depan kita akan menggelar konperensi pers untuk menjelaskan kesiapan kita melakukan pemantauan tes CPNS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar